Jumat, 11 Januari 2013

Optimisme VS Pesimisme Ekonomi Medan 2013


Ekonomi Medan 2013 - Realisasi dari berbagai rencana proyek pembangunan infrastruktur skala raksasa di  Sumatera Utara seperti tertuang dalam Master Plan  Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) menumbuhkan optimisme pertumbuhan ekonomi Sumut Tahun 2013. Banyaknya alokasi dana yang  bergulir  untuk proyek ini akan memberi multiplier effect yang akan turut serta menggenjot sektor perekonomian lainnya.
Bakal beroperasinya Bandara Kualanamu ditambah akan dibukanya kawasan ekonomi khusus Sei Mangkei beserta pembangunan insfrastruktrur pendukung lainnya,diprediksi menjadikan tahun 2013 ini menjadi momentum awal perekonomian Sumut menuju lebih baik lagi.
"Saya yakin 2013 perekonomian Sumut bisa lebih cerah, sepanjang birokrasi dan hambatan-hambatan infrastruktur yang kita hadapi dapat diselesaikan," ungkap Pengamat Ekonomi Makro dari Fakultas Ekonomi  Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo SE M.Ec.

Sementara Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Medan Bayu Fadlan pesimis perekonomian Sumut bakal berkembang. "Kalau infrastruktur masih sama juga, saya pesimis 2013 ekonomi Sumut bisa bangkit," tegas Bayu.

Baik pengamat maupun kalangan pelaku usaha sepakat percepatan pertumbuhan ekonomi Sumut hanya akan bisa tercapai jika diikuti dengan percepatan pembangunan infrastruktur  agar Sumut sebagai propinsi terbesar ketiga di Indonesia segera melesat menuju kota metropolitan yang maju dan sejahtera.

 Seperti diungkapkan Wahyu, ia menyadari  optimismenya akan berkembangnya ekonomi Sumut  masih sebatas harapan. Kalau pemerintah pusat dan daerah mau menyelesaikan masalah infrastruktur dengan sebaik-baiknya maka investor akan datang. Sebab, tidak mungkin investor tidak mengambil kesempatan bila tahu kalau di Sumut memiliki sumber daya alam yang banyak, belum lagi tahu kalau harga kelapa sawit yang bagus, sehingga tidak mungkin pengusaha tidak mengambil kesempatan ini. "Apalagi permintaan produk kelapa sawit di seluruh dunia setiap tahunnya meningkat terus, sebenarnya bisa dimanfaatkan secara baik," katanya.

Simak liputannya di halaman 3. (zulfadli siregar)

PERTUMBUHAN EKONOMI MEDAN TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI MEDAN - Memasuki tahun 2013, perekonomian Sumatera Utara (Sumut) diperkirakan masih akan mengalami tekanan yang signifikan dari beberapa sisi. Sejumlah tantangan seperti ekspektasi tingginya laju inflasi akan membuat prospek perekonomian Sumut lebih suram dibandingkan tahun 2012.

Pengamat ekonomi dan pasar saham Sumut, Gunawan Bonjamin,Kamis (3/1/2013) mengungkapkan, Sumut tidak bisa lepas dari masalah eksternal seperti jurang fiskal di Amerika ataupun krisis yang berkepanjangan di belahan benua eropa.

“Nah, dua masalah besar di dua benua tersebut masih akan menjadi faktor utama suramnya perekonomian Sumut. Karena diperkirakan masalah-masalah di dua benua tersebut masih akan terus berlangsung di tahun 2013. Belum ada kepastian akan pulih, sehingga memberikan warna yang kurang baik bagi perekonomian Sumut kedepan,” ujar Gunawan yang juga Account Officer PT.Danareksa Cabang Medan.

Masalah lainnya, muncul dari meningkatnya upah buruh yang jelas akan membuat industri khususnya perkebunan, textil/garmen akan kewalahan,belum lagi ditambah dengan rencana kenaikan BBM maupun tarif dasar listirk (TDL).

Kondisi ini jelas akan membuat nadir perekonomian Sumut terganggu. Ditambah lagi, Sumut yang ekonominya sebagian besar bergantung pada ekspor akan menjadi sentimen negatif di sisi lain.

Di satu sisi, kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sejatinya akan membuat daya beli masyarakat membaik, namun sektor konsumsi yang menjadi basis pertumbuhan saat ini tidak akan optimal dalam membentuk PDRB Sumut. Karena inflasi akibat pengurangan subsidi pemerintah justru akan menekan daya beli masyarakat disisi lain.

Berbicara mengenai kondisi para petani Sumut, data menunjukan bahwa petani kita sudah di bawah standar hidup yang seharusnya mereka miliki, hal ini tercermin dari data nilai Tukar Petani yang indeksnya sudah dibawah 100. Di bawah rata-rata petani nasional yang masih di atas 103.

Jangan terlalu berharap harga komoditas akan mengalami kenaikan sehingga kita bisa berharap dari membaiknya ekspor CPO, karet maupun hasil alam lainnya. Atau berharap banyak terhadap pelemahan nilai tukar Rupiah, karena nilai tukar sudah berada di harga fundamentalnya, kisaran Rp 9.500 – Rp 9.700/ US Dolar.

Ada cara lain yang bisa digunakan untuk meminimalisir itu semua, yaitu dengan mengoptimalkan belanja pemerintah daerah. Sejauh ini, pemerintah pusat yang berkoordinasi dengan semua pihak termasuk BUMN dan Swasta tengah membangun infrastruktur yang tertuang dalam mega proyek MP3EI.

Belanja pemerintah serta pengendalian inflasi menjadi kunci utama keberhasilan dalam menghadapi tantangan ekonomi 2013 yang kurang bersahabat. Karena Sumut tengah menghadapi ancaman ekonomi yang serius, yaitu kenaikan upah serta kemungkinan lonjakan harga (inflasi) yang terjadi justru di saat product domestic regional bruto (PDRB) nya terkontraksi turun.

“Kalau inflasi naik karena kesejahteraan membaik (PDRB naik), itu bisa di cari nilai rill pertumbuhannya. Tapi saat ini, kita (Sumut) di posisi yang kurang bagus, jadi akselerasi dan inovasi pemerintah kita tuggu di tahun 2013 ini,” ujar Gunawan. (Muhammad Isya)

Sumber = http://www.medanmagazine.com/2013-ekonomi-sumut-diprediksi-suram/